ASMA
Pengertian Asma
Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas). Selain membuat pengidapnya sulit bernapas, asma juga bisa menimbulkan gejala lainnya seperti mengi, batuk-batuk, dan nyeri dada. Saluran pernapasan pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa asma. Ketika paru-paru teriritasi akibat zat pemicu (asap rokok, debu, bulu binatang, dll.), maka otot-otot saluran pernapasan pada pengidapnya menjadi kaku dan menyempit.
Faktor Risiko Asma
Bakteri yang berasal dari debu dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma. Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang menimbulkan gejala asma.
Selain itu, ada pula beberapa hal lainnya yang bisa memicu asma, antara lain:
- Rokok.
- Bulu binatang.
- Udara dingin.
- Infeksi virus.
- Paparan zat kimia.
- Aktivitas fisik.
- Infeksi paru-paru dan saluran napas bagian atas.
- Alergi makanan, seperti kacang-kacangan.
Penyebab Asma
Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia. Namun, hingga kini penyebab dari asma belum diketahui secara pasti.
Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. Ketika paru-paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit.
Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-paru yang terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan. Produksi dahak meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.
Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat masuk usia remaja. Gejala asma yang tergolong menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat muncul kembali di masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul di usia berapa pun, dan tidak selalu bermula pada waktu kanak-kanak.
Gejala Asma
Asma adalah jenis penyakit yang dapat dialami oleh semua golongan usia, dari anak-anak hingga orang tua. Seseorang yang mengidap kondisi ini bisa mengalami beragam gejala, antara lain:
- Sesak dada.
- Batuk, terutama pada malam atau dini hari.
- Sesak napas.
- Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas.
Pola gejala pada pengidap asma biasanya memiliki beberapa ciri seperti:
Datang dan pergi seiring waktu atau dalam hari yang sama.
Mulai atau memburuk dengan infeksi virus, seperti pilek.
Dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin, atau hiperventilasi karena tertawa atau menangis.
Lebih buruk di malam hari atau di pagi hari
Diagnosis Asma
Di tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit asma. Diagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada, dan variabiliti yang berkaitan dengan cuaca.
Untuk membantu menegakkan diagnosis asma, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Contohnya faal paru dengan alat spirometer. Pengukuran faal paru digunakan untuk menilai:
• obstruksi jalan napas.
• reversibiliti kelainan faal paru.
• variabiliti faal paru, sebagai penilaian tidak langsung hiperes-ponsif jalan napas.
Ada pula beberapa tes lainnya untuk membantu dokter untuk mendiagnosis asma, yaitu:
- Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter.
- Uji reversibilitas (dengan bronkodilator).
- Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada/tidaknya hiperaktivitas bronkus.
- Uji alergi untuk menilai ada atau tidaknya alergi.
- Foto torak, untuk menyingkirkan penyakit selain asma.
Komplikasi Asma
Penyakit asma yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat bisa memicu berbagai komplikasi, seperti:
- Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi)
- Menurunnya performa di sekolah atau pekerjaan.
- Tubuh sering terasa lelah.
- Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak.
- Status asmatikus, yaitu kondisi asma yang parah dan tidak dapat merespon dengan terapi normal.
- Pneumonia
- Gagal pernapasan.
- Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.
Kematian.
Pengobatan Asma
Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, penting menjalani pengobatan dengan dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi asma.
Di samping melakukan pengobatan, pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang menjadi pemicu asma kambuh. Biasanya, dokter merekomendasikan inhaler sebagai pengobatan saat gejala asma muncul. Namun, penggunaan inhaler juga berpotensi menyebabkan efek samping bagi pengguna.
Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang semakin parah, meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat, maka perlu tindakan medis di rumah sakit. Pasalnya, asma juga dapat membahayakan nyawa pengidapnya
Pencegahan Asma
Asma adalah jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan mengatur pola hidup sehat. Selain itu, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:
- Mengenali dan menghindari pemicu asma.
- Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter.
- Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma.
- Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur.
- Memonitor kondisi saluran napa
Perlu diperhatikan, penggunaan inhaler meningkatkan reaksi asma. Oleh karena itu, wajib untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya rencana penanganan asma disesuaikan dengan kebutuhan. Vaksinasi flu dan pneumonia juga disarankan untuk dilakukan agar asma tidak memburuk.
Tidak ada komentar